Tuesday, January 19, 2016

Cara Menangani Orang yang Terkena Hipotermia

Cara Menangani Orang yang Terkena Hipotermia
Saat teman atau anggota kita mengalami hipotermia, apa yang akan kita lakukan? Penderita hipotermia biasanya mengalami kehilangan ketajaman mental secara bertahap dan kemampuan fisiknya akan berkurang, sehingga mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka membutuhkan perawatan medis darurat. Berikut cara menangani orang yang terkena hipotermia.

Baca Juga:
Pengertian Hipotermia dan Penyebabnya
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Hipotermia
  1. Pastikan pakaian yang dikenakan penderita hipotermia adalah pakaian yang kering. Jika pakaian yang dikenakan basah, lepaskan dan ganti dengan pakaian kering. Mengganti pakaian harus hati-hati, jika kesulitan melepas pakaian lebih baik menggunakan gunting atau dipotong. Lakukan dengan hati-hati karena kulit penderita hipotermia sangat rentan.
  2. Pindahkan dari udara dingin dan angin, serta tutupi kepalanya dengan kain hangat.
  3. Masukkan penderita hipotermia ke dalam sleeping bag. Kita juga bisa bertukar panas dengan penderita dengan cara ikut masuk ke dalam sleeping bag dan memeluknya. Tidak ada hal yang tabu jika niat kita untuk menolong.
  4. Berikan minuman hangat atau sup hangat. Ingat! jangan berikan minuman yang mengandung alkohol atau caffeine seperti kopi. 
  5. Berikan makanan yang berkalori tinggi. Seperti coklat dan gula jawa juga dapat membantu menaikkan suhu tubuh.
  6. Jangan menerapkan panas secara langsung. Jika harus dikompres, gunakan air hangat dan kompres pada leher, dada dan pangkal paha. Jangan kompres bagian lengan dan kaki, karena akan memaksa darah yang dingin kembali ke jantung, paru-paru dan otak.
  7. Segera bawa turun dari ketinggian atau bawa ke tempat hangat untuk perawatan medis lebih lanjut.
Hipotermia bukanlah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Saat sahabat memutuskan untuk berpetualang dengan ketinggian, sudah tentu kita harus siap berurusan dengan segala yang terjadi. Maka, tentu saja hal terpenting yang harus dilakukan adalah memastikan agar suhu tubuh tetap dalam kondisi normal. Pilih pakaian berbahan sintetis, seperti polyester, spandex, atau nylon yang menyerap keringat.

Terus ajak bicara penderita hipotermia dan usahakan agar tetap dalam kesadarannya, atau dia akan hilang kesadaran selamanya. Oleh sebab itu sesama anggota harus saling memperhatikan satu sama lain untuk mengetahui jika ada yang terkena gejala hipotermia sedini mungkin.

Friday, January 15, 2016

Gerhana Matahari Total di Indonesia, Tahun 2016

Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi pada beberapa provinsi di Indonesia. Fenomena alam yang langka ini akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016.

Gerhana Matahari Total di Indonesia, Tahun 2016 (space.com)
Gerhana Matahari Total diprediksi akan dapat terlihat di 10 provinsi di Indonesia. Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian, antara lain Kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon.

Menurut informasi LAPAN, bahwa lama peristiwa Gerhana Matahari Total di Tanah Air terjadi antara 1,5 hingga tiga menit dan semakin ke timur akan semakin lama. Waktu GMT di wilayah Indonesia bagian barat terjadi pada sekitar pukul 06.20, di wilayah tengah sekitar pukul 07.25 WITA, dan di wilayah timur sekitar pukul 08.36 WIT. Berikut ini waktu Gerhana Matahari Total yang terjadi di beberapa provinsi di Indonesia.

Palembang (1 menit 52 detik)
Mulai gerhana 06.20 WIB
Gerhana Matahari Total 07.20 WIB
Berakhir gerhana 08.31 WIB

Bangka (2 menit 8 detik)
Mulai gerhana 06.20 WIB
Gerhana Matahari Total 07.21 WIB
Berakhir gerhana 08.33 WIB

Belitung (2 menit 10 detik)
Mulai gerhana 06.21 WIB
Gerhana Matahari Total 07.22 WIB
Berakhir gerhana 08.35 WIB

Sampit (2 menit 8 detik)
Mulai gerhana 06.23 WIB
Gerhana Matahari Total 07.27 WIB
Berakhir gerhana 08.44 WIB

Palangka Raya (2 menit 29 detik)
Mulai gerhana 06.23 WIB
Gerhana Matahari Total 07.28 WIB
Berakhir gerhana 08.46 WIB

Balikpapan (1 menit 9 detik)
Mulai gerhana 07.25 WITA
Gerhana Matahari Total 08.33 WITA
Berakhir gerhana 09.53 WITA

Palu (2 menit 4 detik)
Mulai gerhana 07.27 WITA
Gerhana Matahari Total 08.37 WITA
Berakhir gerhana 10.00 WITA

Poso (2 menit 40 detik)
Mulai gerhana 07.28 WITA
Gerhana Matahari Total 08.38 WITA
Berakhir gerhana 10.02 WITA

Luwuk (2 menit 50 detik)
Mulai gerhana 07.30 WITA
Gerhana Matahari Total 08.41 WITA
Berakhir gerhana 10.07 WITA

Ternate (2 menit 39 detik)
Mulai gerhana 08.36 WIT
Gerhana Matahari Total 09.51 WIT
Berakhir gerhana 11.20 WIT

Halmahera (1 menit 36 detik)
Mulai gerhana 08.37 WIT
Gerhana Matahari Total 09.54 WIT
Berakhir gerhana 11.24 WIT

Berikut ini adalah lokasi pengamatan Gerhana Matahari Total yang telah terdaftar:
  • Jogja Astronomy Club (JAC) di Palembang
  • Imah Noong di Pangkal Pinang
  • Lapan di Pontianak
  • Lapan dan Surabaya Astronomy Club (SAC) di Watukosek/Pasuruan
  • Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) di Palu
  • Universe Awareness (UNAWE) Indonesia di Poso
  • Astronomi ITB di Luwuk
  • Lapan dan BMKG di Ternate
  • Lapan dan Langit Selatan di Maba

Lintasan Gerhana Matahari Total 2016 di Indonesia (main.slooh.com)
Sahabat petualang juga dapat menghitung mundur Gerhana Matahari Total 2016 di website berikut:
http://www.lapan.go.id/
http://gerhana-indonesia.id/id/

Baca selengkapnya dari sumber Indonesia.Travel

Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Hipotermia

Tanda atau gejala hipotermia bervariasi berdasarkan penurunan suhu tubuh yang terjadi. Berdasarkan suhu tubuh, hipotermia dibagi menjadi 3(tiga) kategori. Yaitu hipotermia ringan, hipotermia sedang dan hipotermia berat atau parah.

Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Hipotermia (grough.co.uk)
Baca Juga:
Pengertian Hipotermia dan Penyebabnya
Cara Menangani Orang yang Terkena Hipotermia

Hipotermia Ringan.

Umumnya terjadi pada suhu tubuh 31°C sampai 35°C. Meskipun gejalanya tidak terlihat jelas, tetapi mencakup sebagai berikut:
  • Mulai menggigil dan merasakan sensasi dingin
  • Terlihat kelelahan
  • Kulit dingin dan pucat
  • Tangan mati rasa
  • Bernafas cepat (hiperventilasi)

Hipotermia Sedang.

Biasanya suhu tubuhnya mencapai 27°C sampai 31°C. Gejalanya sebagai berikut:
  • Kebingungan dan mengantuk
  • Tidak dapat berjalan lurus atau sempoyongan
  • Kesulitan untuk berbicara atau berbicara cadel
  • Hilangnya konsentrasi hingga amnesia
  • Susah menggerakkan tangan
  • Pernafasan melambat (hipoventilasi)
Dalam hipotermia sedang, seseorang bisa saja kehilangan akal sehat atau kurang penalaran seperti melepas pakaian sendiri walaupun cuaca sangat dingin.

Hipotermia Berat.

Suhu tubuh menurun di bawah 27°C.
  • Berhenti menggigil
  • Kulit membiru dan bengkak
  • Sudah tidak mampu untuk bergerak
  • Pupil mata melebar
  • Hilangnya kesadaran seperti pingsan
  • Detak jantung dan pernafasan tidak teratur
Pada hipotermia berat, seseorang mungkin terlihat sudah tidak bernyawa. Namun pertolongan medis masih memungkinkan untuk dilakukan, walaupun tidak selalu berhasil.

Sebagai leader atau pemimpin atau orang yang berpengalaman dalam sebuah pendakian khususnya di suhu dingin seharusnya mengetahui tanda-tanda di atas dan memperhatikan anggotanya. Hal ini adalah salah satu antisipasi jika ada anggota yang mengalami hipotermia. Selain itu, masing-masing individu juga harus bisa menilai dan menjaga kesehatannya sendiri.

Thursday, January 14, 2016

Pengertian Hipotermia dan Penyebabnya

Hipotermia adalah penyakit yang menghantui para aktivis atau para pendaki gunung bersalju. Sebenarnya apa hipotermia itu? dan apa penyebabnya?

Pengertian Hipotermia dan Penyebabnya (shutterstock.com)
Hipotermia adalah kondisi dimana tubuh merasa kedinginan dan tidak mampu mengembalikan suhu tubuh karena berada di tempat yang sangat dingin. Hal ini menyebabkan pembuluh darah mengerut dan memutus aliran darah yang menuju ke hidung, telinga, jari tangan dan jari kaki. Keadaan akan semakin memburuk jika pendaki tidak memperhatikan makanan sehingga tubuh tidak memperoleh energi untuk memanaskan suhu tubuh.

Baca Juga:
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Hipotermia
Cara Menangani Orang yang Terkena Hipotermia

Hipotermia terjadi jika suhu tubuh menurun di bawah 35°C atau 95°F. Pada umumnya suhu tubuh normal adalah 37°C atau 98,6°C. Ketika suhu tubuh menurun drastis, sistem saraf dan organ lain tidak dapat bekerja normal. Akhirnya menyebabkan kegagalan jantung, sistem pernafasan, dan meninggal.

Menggigil adalah tanda pertama tubuh mengalami hipotermia karena secara otomatis tubuh melawan suhu dingin dan berupaya untuk memanaskan kembali.

Hipotermia tidak selalu berhubungan dengan alam bebas. Hipotermia tidak selalu akibat dari paparan suhu luar sangat dingin. Penyebab paling umum dari hipotermia adalah paparan kondisi cuaca dingin atau air dingin. Tapi kontak yang terlalu lama terhadap lingkungan lebih dingin dari tubuh dapat menyebabkan hipotermia jika tidak berpakaian dengan tepat atau tidak dapat mengontrol kondisi.

So, jika sahabat ingin berpetualang di cuaca dingin, persiapkan segala hal mulai dari makanan hingga pakaian yang akan kita kenakan.

Tuesday, January 12, 2016

Stop, Think, Observe, Plan

Ada kalanya ketika kita berpetualang di alam bebas menghadapi hal yang tidak terduga. Seperti tersesat atau terpisah dari kelompok Anda. Jika ini terjadi, apa yang menyelamatkan kita dari situasi ini? Stop, Think, Observe, Plan.

Stop, Think, Observe, Plan
Kita tahu, sahabat semua telah merencanakan dan menentukan rute perjalanan serta mengetahui bagaimana menggunakan peta dan kompas. Tapi masalah seperti tersesat di alam bebas bukan bagian dari rencana awal kita.

Apa itu STOP?

STOP! adalah Stop, Think, Observe, Plan. STOP! adalah latihan survival pola pikir. Sikap positif mental untuk bertahan hidup saat tersesat atau terluka. Keadaan dimana harus berkata pada diri sendiri "Aku harus pulang!". Keadaan dimana yang ditemukan tim penyelamat adalah seseorang atau kelompok hidup, bukan tubuh yang tak bernyawa.

STOP!

Berhenti, sadarkan diri dan mengakui kepada diri sendiri bahwa kamu dalam masalah. Tenangkan pikiran dan jangan panik, atau kehilangan harapan dan situasi menjadi fatal. Duduklah di tempat kamu sadar telah tersesat, kecuali kamu berada di lokasi yang menimbulkan bahaya. Jangan pergi dari tempat saat ini jika malam hari, sebaiknya berfikir apa yang akan kita lakukan selanjutnya.

THINK!

Berfikir, bagaimana cara untuk bertahan hidup. Cobalah untuk mengingat titik referensi yang bisa digunakan untuk menentukan lokasi saat ini. Memperkirakan persediaan yang ada. Memperkirakan waktu dan jarak kemana akan melangkah atau diam di tempat menunggu tim penyelamat.

OBSERVE!

Amati, pertimbangkan cuaca, suhu dan bahaya situasional dari waktu ke waktu seperti masalah persediaan air. Keluarkan kompas, tentukan dari mana dan dimana titik lokasi saat ini. Bersiaplah untuk mengatasi masalah sedini mungkin dengan peralatan dan sumber yang tersedia. Faktor-faktor lingkungan harus dipertimbangkan.

PLAN!

Rencanakan apa yang harus kita lakukan. Jangan tunggu sampai gelap untuk merencanakan! Dan jangan terlalu lama merencanakan hingga hari gelap kita baru memutuskan! Apakah kita harus membangun tempat berlindung? membuat api? sinyal penyelamatan? alat pertahanan diri? atau beranjak dari tempat saat ini. Jika harus membuat api, padamkan saat melangkah pergi. Jangan sampai membakar apapun kecuali semangat, semangat untuk hidup.

Jangan pergi dari tempat dimana kita tinggal sekarang, kecuali jika kamu yakin akan menemukan jalan keluar tanpa keraguan. Ingat! keyakinan ini kadang membuat kita melakukan hal bodoh. Jika salah melangkah, bisa saja kita menemukan masalah yang lebih dalam. Berjalan tanpa tujuan hanya akan membuat pencarian lebih sulit. Tetap tinggalkan jejak atau tanda kemana kamu akan melangkah. Dengan ini, tim penyelamat yang terlatih akan mudah menemukan keberadaan kita. Semakin jauh berjalan, semakin lama waktu yang dibutuhkan tim penyelamat untuk menemukan. Selain itu jika kita salah arah, maka akan memudahkan kita untuk kembali ke tempat sebelumnya.

Kita tidak bisa bertahan untuk hidup jika kita tidak mempunyai kemauan untuk bertahan hidup. Gunakan kepala untuk memutuskan apa yang harus kita lakukan dan kemana akan melangkah. Your brain is your best survival tool!

Sunday, January 10, 2016

Cara Menghindari dan Melepaskan Gigitan Lintah/Pacet

Sebagai seorang petualang yang sering melakukan kegiatan di alam terbuka seperti kegiatan berkemah di hutan atau gunung, ada kalanya kita menemukan hewan kecil yang menggelikan ini. Ya, lintah/pacet. Hewan sejenis cacing yang banyak terdapat di hutan hujan tropis dan tempat yang lembab.

Cara Menghindari dan Melepaskan Gigitan Lintah/Pacet (elimparcial.com)
Sebenarnya hewan ini tidak berbahaya. Hanya saja bekas gigitannya menyebabkan gatal dan memungkinkan infeksi jika kita menggaruknya. Ingat jangan coba memaksa hewan ini melepas gigitannya dengan menariknya karena bisa merobek kulit dan mengakibatkan pendarahan. Bila sudah terjadi pendarahan akibat gigitan lintah, akan memerlukan proses pembekuan darah yang lebih lama dari biasanya. Lebih baik menunggu hewan ini mengisap sekenyangnya kemudian akan lepas dengan sendirinya. Untuk menghindari dan melepaskan gigitan lintah/pacet, simak tipsnya di bawah ini.

Baca Juga:
Perbedaan Lintah dan Pacet

Cara menghindari gigitan lintah/pacet:

  1. Pakai pakaian lengan panjang dan celana panjang.
  2. Masukan baju ke dalam celana.
  3. Selipkan celana ke dalam kaos kaki atau sepatu.
  4. Pakai kaos kaki yang tebal.
  5. Pakai gaiters (pelindung sepatu dan kaki).
  6. Terus berjalan atau jangan bersandar pada apapun di hutan tropis.

Cara melepaskan gigitan lintah/pacet:

  1. Air tembakau. Ini yang paling sering kita dengar. Memang sangat ampuh untuk melepaskan gigitan lintah/pacet. Hewan ini tidak suka dengan aroma tembakau. Campurkan tembakau dengan air, kocok lalu siramkan di tubuh hewan ini.
  2. Bedak gatal. Bahasa kerennya bedak zinctalk atau herocyn. Bisa untuk menghindari dan melepaskan gigitannya. Bedak ini cepat luntur jika terkena air atau keringat. Jadi jika untuk menghindari gigitan menggunakan bedak, harus sering-sering bedakan, kalau nggak bisa luntur.
  3. Lotion nyamuk. Selain untuk menjauhkan kita dari nyamuk, ternyata lotion ini bisa juga menjauhkan kita dari lintah/pacet.
  4. Air garam. Garam wajib dibawa saat berpetualang, biasanya kita sebar di sekeliling tenda perkemahan untuk mencegah hewan melata masuk ke tenda kita. Selain ditaburkan di gigitan lintah/pacet, bisa juga dicampur dengan air lalu disemprotkan ke tubuh hewan ini.
  5. Minyak kayu putih. Percikkan atau siram hewan ini dengan minyak kayu putih.
  6. Minyak tanah. Sama dengan minyak kayu putih, bisa juga untuk melepaskan gigitan hewan ini.
  7. Api atau puntung rokok. Menyulutkan api atau bara rokok bisa melepaskan gigitan lintah/pacet. Hewan ini memang suka hangat, tetapi kalau panas pasti tidak berkutik.

Beberapa ramuan yang disebutkan di atas juga bisa untuk menghindari gigitan lintah/pacet. Caranya pakai atau balurkan di bagian kulit yang terbuka, atau bisa juga gunakan pada pakaian yang kita gunakan.

Jadi, gunakan pakaian tertutup saat berpetualang karena lintah/pacet suka dengan hangat dan basah. Juga jangan lupa siapkan segala kemungkinan untuk menghindari gigitan lintah/pacet. Selamat berpetualang!

Perbedaan Lintah dan Pacet

Lintah atau Pacet adalah hewan sejenis cacing yang banyak terdapat di hutan hujan tropis dan tempat yang lembab. Hutan, gunung, sungai, danau, jalur pendakian yang lembab, juga tak jarang kita temui di tempat perkemahan.

Pacet di jalur pendakian Bukit Raya (instagram @mayumilaayu)
Sok belajar biologi dikit. Lintah dan pacet adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Seperti halnya cacing tanah, lintah termasuk hewan berkelamin ganda, atau bahasa kerennya hermafrodit. Hewan ini juga dipakai dikalangan medis untuk mengatasi penyumbatan darah dan pengeluaran darah (plebotomi). Ya, karena hewan ini adalah hewan penghisap darah. Kedua hewan ini sama dalam hal sedot menyedot, namun pacet jarang digunakan dalam dunia pengobatan.

Baca Juga:
Cara Menghindari dan Melepaskan Gigitan Lintah/Pacet

Lintah (Hirudo medicinalis) habitatnya hidup di air untuk menjaga kelembaban dan suhu tubuhnya. Sedangkan pacet (Haemodipsa zeylanica) hidup melekat di dedaunan dan batang pohon yang lembab. Biasanya lintah memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari pacet.

Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga.

Pacet memiliki alat penghisap berbentuk bulat di kedua ujung tubuhnya, di tengah-tengah alat penghisap bagian depan terdapat mulut dan juga memiliki gigi. Kebanyakan pacet hidup sebagai parasit dengan cara menghisap darah atau jaringan tubuh binatang lainnya untuk memperoleh makanannya. Ada juga yang hidup dengan makan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.